Populer Bukan Berarti Mem-Bully !
Asyiiik! Sebentar lagi minggu Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) tiba.
Sebagai senior di kepengurusan, kita bisa puas-puasin mengerjai dan memarahi
junior. Hihihi… Punya pikiran mirip kayak begini? Ya, pemilihan kepengurusan
OSIS, pelantikan anggota ekskul serta kegiatan positif lainnya kerap dijadikan
ajang bullying terselubung. Padahal tindakan semacam itu justru bisa mencelakakan
diri sendiri dan juga organisasi, lho. Ini dia kerugiannya:
- Terkenal
karena alasan yang salah. Bukannya diomongin
karena tim dance kita keren, tapi justru karena sadisnya senioritas di
dalamnya. Kebayang kan, tiap kali orang menyebut kegiatan kita, mereka
akan langsung kepikiran isu nggak sedap tersebut. Akibatnya, prestasi yang
diraih jadi nggak terlihat.
- Calon
anggota berkurang. Soalnya, mereka sudah
telanjur malas duluan dengan “tradisi” di kelompok kita. Selain pamor
sebagai kelompok yang banyak diminati menurun, bisa juga lho kita
kehilangan kesempatan mendapat bibit unggul alias seseorang yang punya
kualitas keren.
- Nggak
kompak. Ini nih, yang sering salah kaprah.
Tindakan nyerempet atau bahkan jelas-jelas mem-bully adik kelas dilakukan
dengan alasan supaya mereka jadi solid. Hey! Kekompakan dibangun dari rasa
kekeluargaan, bukan dengan menebarkan ketakutan. Justru, tindakan kayak
begini bikin antar angkatan jadi nggak akrab.
- Kena
masalah dari sekolah. Kalau selama ini kita
dan teman-teman selalu terbebas dari masalah, remember it’s just about the
time. Suatu saat, akibat dari perbuatan tersebut akan kita rasakan. Mulai
dari teguran keras, skorsing hingga pembubaran ekskul/ kegiatan. Apalagi,
jika sampai terjadi hal yang nggak diinginkan, seperti junior sakit
gara-gara kelakuan kita. Ingat, resikonya besar, lho!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar